会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Kualitas Air Masih Buruk, Praktik Sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang Perlu Dievaluasi!

Kualitas Air Masih Buruk, Praktik Sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang Perlu Dievaluasi

时间:2025-06-04 13:58:18 来源:quickq官网手机版下载 作者:休闲 阅读:212次
Warta Ekonomi,quickq加速官网下载 Jakarta -

Kualitas depot air minum isi ulang di sejumlah wilayah Kota Bandung masih jauh dari standar aman konsumsi. Meski telah diberi edukasi dan peringatan sejak awal 2025, mayoritas depot dinilai tetap abai terhadap sanitasi dan regulasi dasar, termasuk pengujian rutin air minum.

Yayasan Jiva Svastha Nusantara bersama perangkat kelurahan, kader PKK, dan masyarakat umum melakukan pengujian lanjutan atas produk air isi ulang di wilayah tersebut. Hasilnya, kondisi yang ditemukan tidak menunjukkan perbaikan signifikan. Mayoritas sampel air masih mengandung bakteri E. coli dan Coliform, yang berbahaya bagi kesehatan.

Kualitas Air Masih Buruk, Praktik Sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang Perlu Dievaluasi

Kualitas Air Masih Buruk, Praktik Sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang Perlu Dievaluasi

“Faktanya, kami masih menemukan depot yang menggunakan hasil uji laboratorium lama yang sudah tidak berlaku, bahkan ada yang belum pernah menguji air sejak mulai beroperasi. Ini bukan sekadar soal regulasi, ini menyangkut hak masyarakat untuk mendapatkan air yang aman dan layak konsumsi,” ujar Felicia, perwakilan Yayasan Jiva Svastha Nusantara, Selasa (3/6/2025).

Kualitas Air Masih Buruk, Praktik Sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang Perlu Dievaluasi

Baca Juga: Prudential Gandeng Habitat Bawa Air Bersih dan Rumah Pintar Iklim ke Gunungkidul

Kualitas Air Masih Buruk, Praktik Sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang Perlu Dievaluasi

Data dari pengujian awal bahkan menunjukkan 74% air galon dari depot tidak memenuhi standar mikrobiologi. Temuan ini memperkuat dugaan lemahnya pengawasan serta rendahnya komitmen pelaku usaha dalam menjaga kualitas air.

Felicia mengungkapkan sebagian besar depot hanya memajang sertifikat uji laboratorium kedaluwarsa. Padahal, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 17 Tahun 2024 mewajibkan pengujian mikrobiologi dilakukan setiap bulan.

Tak hanya soal uji laboratorium, kondisi fisik depot juga mengkhawatirkan. Tim lapangan menemukan banyak depot dengan lantai tergenang air, langit-langit berjamur, ventilasi buruk, hingga tidak tersedianya tempat sampah tertutup. Operator depot juga ditemukan bekerja dalam kondisi tidak higienis, seperti kuku kotor, pakaian lusuh, bahkan merokok saat mengisi air.

“Kami menerima laporan warga yang menemukan jentik nyamuk dalam air galon yang baru dibeli. Ini bukan hanya soal E. coli atau Coliform, tapi juga lingkungan depot yang lembap, kotor, dan tidak memenuhi standar kebersihan dasar,” kata Ketua Bidang Hukum dan Advokasi Kebijakan Yayasan Jiva Svastha Nusantara, Surya Putra.

Baca Juga: Sudah Tersedia di 41 Stasiun, Coway Terus Dukung Program KAI Sediakan Refill Air Minum

Menurut Surya, banyak depot belum memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB), yang menjadi syarat administratif untuk mendapatkan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Tanpa legalitas ini, pemerintah tidak bisa melakukan pembinaan dan pengawasan formal secara optimal.

Surya menegaskan pihaknya tidak mencari siapa yang harus disalahkan. Namun, ketidakpatuhan pelaku usaha terhadap regulasi meski sudah diberi edukasi menunjukkan perlunya langkah tegas.

“Air bukan barang sembarangan. Ini dikonsumsi setiap hari oleh anak-anak, lansia, dan ibu hamil. Kalau praktik dasarnya saja tidak dijalankan, seperti menjaga kebersihan alat, memastikan tempat kerja higienis, atau mengikuti pengujian berkala, maka mereka sedang mempertaruhkan kesehatan konsumennya,” tegas Felicia.

Yayasan Jiva Svastha Nusantara mengingatkan bahwa perbaikan sanitasi depot tidak cukup hanya dengan edukasi. Perlu ada keterlibatan aktif dari semua pihak—termasuk masyarakat sebagai konsumen—untuk mendorong kepatuhan dan penegakan regulasi secara menyeluruh.

(责任编辑:焦点)

相关内容
  • Dirut PT Samantaka Batubara 'Bongkar' Peran Eni Maulani di PLTU Riau
  • Telkom Gandeng UGM Kembangkan Sistem Deteksi Gempa Secara Real
  • Waduh, Dana Bantuan Provinsi DKI Jakarta untuk Banjir Salah Sasaran!
  • Haidar Alwi: Perpres 66/2025 adalah Bagian dari Arsitektur Nasional Anti
  • Pemkab Kediri Gelar Bazar UMKM Hari Santri 2024: Santri Perekat Bangsa
  • Bagaimana Tanda Lolos dan Tidak Lolos Seleksi Administrasi CPNS 2024, Pelamar Wajib Tahu!
  • 2025风景园林专业全球大学排名
  • 2025年城市规划专业世界排名
推荐内容
  • Walhi Beberkan Dampak Pemasangan Pagar Laut Misterius di Pesisir Tangerang
  • Dasco: Komposisi Menteri Kabinet Prabowo
  • PLN UIP JBT Raih Sertifikat Layak Operasi GI 150 kV Kanci, Siap Perkuat Listrik Cirebon
  • Ibu Kota Pindah, Aset Negara di Jakarta Dilirik Asing
  • Aturan JKK, JKM, dan JHT Terbaru Resmi Keluar, Ini Manfaat Permenaker 1 Tahun 2025 bagi Pekerja
  • BKN Perbolehkan Pendaftaran CPNS 2024 Gunakan Meterai Tempel, Pelamar Keluhkan Hal Ini