Awas, Studi Temukan Minum Kopi Sebanyak Ini Bisa Bikin Ginjal Rusak
Bagi banyak orang, secangkir kopidi pagi hari adalah penyelamat. Rasa kantuk seketika sirna, pikiran menjadi lebih segar, dan tubuh terasa lebih bersemangat.
Namun, di balik sensasi menyenangkan itu, kopi menyimpan potensi bahaya yang tidak boleh diabaikan, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan.
Sebuah studi terbaru yang diterbitkan dalam JAMA Network Openmengungkapkan bahwa minum tiga cangkir kopi atau lebih setiap hari dapat meningkatkan risiko kerusakan ginjal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
Menariknya, hampir separuh peserta studi memiliki varian gen CYP1A2 (rs762551) yang menyebabkan metabolisme kafein menjadi lebih lambat. Pada kelompok ini, risiko mengalami gangguan ginjal melonjak signifikan jika mereka minum tiga cangkir kopi atau lebih setiap hari.
Berikut hasil spesifik yang dialami kelompok di atas:
- 2,5 kali lebih mungkin mengalami hiperfiltrasi,
- 2,7 kali lebih mungkin menderita albuminuria,
- 2,8 kali lebih berisiko mengalami hipertensi.
"Ini menunjukkan bahwa kafein, secara spesifik, adalah komponen dalam kopi yang dapat merusak ginjal," kata Sara Mahdavi, penulis utama studi sekaligus peneliti dari Departemen Kedokteran Komunitas dan Keluarga, Universitas Toronto.
Namun, tidak semua ahli sepakat bahwa kopi harus dihindari sepenuhnya. Melanie Betz, ahli gizi dari Kidney Foundation, menegaskan bahwa temuan ini penting, tapi perlu dilihat secara proporsional.
"Studi ini menyoroti pentingnya pendekatan nutrisi yang dipersonalisasi. Genetika memainkan peran besar dalam bagaimana tubuh kita merespons makanan atau obat-obatan," kata dia.
![]() |
Betz menambahkan bahwa sebagian besar studi lain justru menemukan manfaat kopi bagi kesehatan ginjal, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah sedang.
"Yang perlu ditekankan adalah, risikonya meningkat pada mereka yang minum lebih dari tiga cangkir per hari, itu jumlah yang cukup banyak," kata dia.
Selain itu, studi ini tidak mengontrol faktor diet lain yang juga berpengaruh pada kesehatan ginjal, seperti konsumsi buah, sayur, dan protein hewani.
"Bisa jadi, orang yang minum banyak kopi juga mengonsumsi lebih sedikit makanan sehat lainnya," ujarnya.
Lalu, apakah aman jika hanya minum satu atau dua cangkir kopi sehari?
Lihat Juga :![]() |
Menurut Jen Hernandez, ahli diet ginjal dan pendiri Plant-Powered Kidneys Inc, jawabannya bergantung pada masing-masing individu.
"Ada kurva berbentuk U dalam konsumsi kafein. Konsumsi sekitar satu cangkir per hari justru bisa memberi manfaat, termasuk perlindungan terhadap tekanan darah tinggi," jelasnya.
Hernandez juga mencatat bahwa kopi mengandung antioksidan dan mikronutrien seperti kalium, yang bisa membantu menjaga fungsi ginjal dan tekanan darah. Bahkan, sebuah tinjauan ilmiah pada 2020 menemukan bahwa kopi memiliki potensi protektif terhadap ginjal.
Namun, semua kembali pada prinsip moderasi. Jika Anda masih khawatir terhadap dampak kafein, bisa memilih alternatif kopi decaf atau kopi tanpa kafein.
(责任编辑:知识)
Bali, Manado, Kalimantan Dipadati Wisatawan Selama Libur Waisak, Ini Jalur Tol Paling Macet
Minho SHINee Ingin Wisata ke Bromo, Shawol Indonesia Mau Temani?
Trem Otonom Segera Hadir di IKN, Menhub: Akhir Juli Datang, Agustus Beroperasi
Ini Daftar Kesalahan KPK dalam Penetapan Tersangka Bupati Mimika, Versi Pengacara
Legislator Desak Polisi Usut Judi Online
- Demo Tolak Konser Coldplay Bakal Digelar, Ungkit Soal LGBT
- Kamis Siang, Kualitas Udara Jakarta Tempati Posisi Ketiga Terburuk di Dunia
- Pj Gubernur DKI: Penonaktifan NIK Warga KTP DKI Tak Tinggal di Jakarta Bukan karena Perpindahan IKN
- VIDEO: Makhluk
- Kabar Baik Nih untuk Dosen, Mendiktisaintek Sebut Tukin Disetujui Kemenkeu
- Baznas Tingkatkan Ekosistem Ekonomi Kurban lewat Program Kurban Berkah
- VIDEO: Makhluk
- Panglima TNI Tegaskan Tak Ada Anggotanya yang Terlibat dalam Tewasnya Wartawan Tribrata TV
-
Bongkar Muat Biang Kerok Macet Parah di Tanjung Priok! Polisi Siapkan Jalur Alternatif
SuaraJakarta.id - Arus lalu lintas di Kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara mengalami kemacetan panja ...[详细]
-
Warta Ekonomi, Jakarta - Menteri Ekonomi Kreatif (Menteri Ekraf) Teuku Riefky Harsya dan Menteri Huk ...[详细]
-
APBN Utamakan Keputusan Politik, Pengamat Tidak Yakin Pembatasan BBM Bisa Berjalan Efektif
JAKARTA, DISWAY.ID--Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia Luhut Binsar Panjaitan ...[详细]
-
Mulai Hari Ini Biaya Pembuatan Paspor Naik, Jadi Berapa?
Jakarta, CNN Indonesia-- Bagi kalian warga Indonesia yang akan membuat paspor, siap-siap menerima ke ...[详细]
-
Koalisi Masyarakat Sipil Desak Panglima Cabut Perintah Prajurit TNI Amankan Kejati dan Kejari
JAKARTA, DISWAY.ID --Koalisi Masyarakat Sipil menilai pengerahan TNI untuk menjaga Kejaksaan Tinggi ...[详细]
-
Wamenekraf Tekankan Perlunya Kolaborasi Hexahelix untuk Majukan Industri Seni Pertunjukan
Warta Ekonomi, Jakarta - Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamenekraf) Irene Umar melakukan audiensi be ...[详细]
-
Satu Jamaah Tertinggal Rombongan, Ini yang dilakukan Bupati Dhito
SuaraJakarta.id - Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana memberangkatkan calon jamaah haji kloter ...[详细]
-
Berburu Kuliner di Batavia PIK 2, Ada Resto Nasional
SuaraJakarta.id - Ada banyak pilihan menghabiskan waktu libur panjang Idul Adha 28-30 Juni 2023. Bag ...[详细]
-
Polisi Ringkus Jakmania Pemukul Anak Menpora
Warta Ekonomi, Jakarta - Petugas Polres Metro Jakarta Selatan mengamankan oknum ...[详细]
-
Rawon hingga Nasi Goreng Masuk Daftar 50 Makanan Terlezat di Dunia
Jakarta, CNN Indonesia-- Setiap hidanganmembawa kita pada petualangan rasa yang unik. Rasa-rasa yang ...[详细]
- Kurangi Polusi di Sektor Industri, Ini Rencana Kemenperin
- Ini Daftar Kesalahan KPK dalam Penetapan Tersangka Bupati Mimika, Versi Pengacara
- Wamen Ekraf Dorong Kolaborasi Ciptakan Ekosistem Kreativitas di Bandara
- KPK Minta Pengadilan Tipikor Ganti Susunan Majelis Hakim Dalam Kasus Gazalba Saleh
- 8,8 Juta Orang Indonesia Terbukti Main Judi Online, Perangi dengan GEBUK JUDOL
- Tak Jadi Hanya untuk ASN, Ara Buka Satu Tower Rusun di IKN untuk Masyarakat
- Pasar Keuangan Global Lunglai, Ancaman Tarif dan Kredit AS Picu Kekhawatiran