Cara Menggunakan Air Cucian Beras untuk Tanaman Tumbuh Subur
Daftar Isi
- Manfaat air cucian beras untuk tanaman
- 1. Merangsang pertumbuhan tanaman
- 2. Meningkatkan kesehatan daun dan batang
- 3. Mengurangi risiko tanaman layu
- 4. Menghambat pertumbuhan patogen
- 5. Mempercepat pertumbuhan bunga
- Cara menggunakan air cucian beras untuk tanaman
- Langkah membuat air cucian beras jadi pupuk
Cara menggunakan cucian air beras untuk tanamanmemang tidak bisa sembarangan. Ada beberapa hal yang perlu diketahui.
Air cucian beras yang sering dianggap sebagai limbah rumah tangga ternyata memiliki banyak manfaat untuk menyuburkan tanaman. Air cucian beras mengandung nutrisi dan bakteri alami yang sangat bermanfaat untuk pertumbuhan tanaman.
Berikut ini adalah panduan lengkap mengenai manfaat dan cara menggunakan cucian air beras sebagai pupuk alami, sekaligus tips untuk memaksimalkan hasilnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
Anda dapat memanfaatkan bahan ini sebagai pupuk cair untuk berbagai jenis tanaman, baik tanaman hias maupun tanaman pangan.
Sebelum mengetahui cara menggunakan cucian air beras untuk tanaman, Anda perlu terlebih dahulu mengetahui manfaatnya. Berikut manfaat air cucian beras untuk tanaman.
1. Merangsang pertumbuhan tanaman
Membantu hormon tanaman bekerja lebih optimal sehingga mempercepat pertumbuhan pucuk daun dan tunas.
2. Meningkatkan kesehatan daun dan batang
Membawa nutrisi ke seluruh bagian tanaman, menjaga kualitas warna daun, dan mencegah daun mengalami penuaan dini.
3. Mengurangi risiko tanaman layu
Membantu proses fotosintesis sehingga tanaman tetap segar dan tidak mudah layu.
4. Menghambat pertumbuhan patogen
Mencegah serangan bakteri dan jamur yang merugikan tanaman.
5. Mempercepat pertumbuhan bunga
Memicu tanaman untuk berbunga lebih cepat dan menghasilkan bunga yang lebih sehat.
Cara menggunakan air cucian beras untuk tanaman
![]() |
Menggunakan air cucian beras sebagai pupuk memang tak bisa sembarangan. Anda perlu melakukan langkah-langkah berikut untuk memanfaatkan air cucian beras sebagai pupuk cair alami.
Bahan yang dibutuhkan:
- air cucian beras,
- air bersih 2 liter,
- micin 1/2 sdm,
- ember plastik sedang,
- gelas ukuran 225 ml.
Langkah membuat air cucian beras jadi pupuk
Ada beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk mengubah air cucian beras menjadi pupuk. Berikut caranya.
1. Siapkan larutan micin
Masukkan 2 liter air bersih ke dalam ember plastik, lalu tambahkan 1/2 sendok makan micin. Aduk hingga larut sepenuhnya.
2. Tambahkan air cucian beras
Campurkan air cucian beras ke dalam larutan micin di ember. Aduk hingga kedua bahan tercampur merata. Larutan ini siap digunakan untuk menyiram tanaman.
Cara menggunakannya bisa langsung disiramkan ke media tanam atau di sekitar akar tanaman. Lakukan penyiraman pada pagi atau sore hari agar tanaman dapat menyerap nutrisi dengan optimal.
Ulangi proses ini setiap 3-5 hari sekali untuk hasil terbaik. Demikian cara menggunakan cucian air beras untuk tanaman.
(tst/asr)-
10 Kota Wisata di Dunia dengan Internet Paling KencangKaryawan KAI Diberi Fasilitas Rumah Singgah di Stasiun Terpencil, Memudahkan saat Pulang MalamSelandia Baru Naikkan Biaya Masuk Turis Asing Nyaris 3 Kali LipatCurhat Pria Mengaku Punya Penis Terkecil di Dunia, Tak Sampai 2 CmIni Usulan Langkah Strategis Selesaikan Konflik Separatisme di PapuaIndustri Kripto Kian Matang, Investor Bitcoin Tak Lagi Andalkan HypeDulu Boleh Merokok di Pesawat, Sejak Kapan Dilarang?Progres Positif Pembangunan IKN, PUPR: Lampaui Target Awal!Semoga Andi Arief Tabah Hadapi Cobaan IniIntip Besaran Gaji PPPK Guru 2024, Sama dengan PNS atau Tidak?
下一篇:Kacau, Jasa Marga Bilang 465.582 Tinggalkan Jakarta, Paling Banyak ke...
- ·Puan Maharani Minta Kasus Pembacokan Jaksa di Deli Serdang Diusut Tuntas
- ·KPK Soroti Dugaan Pelanggaran Penyedia Air Bersih di Pulau Gili Trawangan
- ·3 Bahaya Makan Daging yang Tidak Fresh, Kenali Ciri
- ·Oasis Reuni, Hotel
- ·Mau Libur Tahun Baru ke Jepang? Vaksin Influenza Dulu & Pakai Masker
- ·Bukan Bitcoin, Meme Coin Justru Gerbang Utama Adopsi Kripto Global
- ·Ragam Metode Bedah dan Rekonstruksi Canggih Atasi Kanker Payudara
- ·10 Buah Ini Ampuh Bakar Lemak Perut, Siap
- ·Seleksi Masuk Sekolah Rakyat Diperketat, 5000 Calon Siswa Lolos Administrasi
- ·Trump Siap Bertindak Sepihak Jika Tak Sepakat dengan Uni Eropa
- ·Sinergi PGN dan Kemenperin Bidik Potensi Pemanfaatan Gas Bumi 115 BBTUD di Kawasan Industri
- ·Jokowi Hadiri Penutupan Rapimnas Gerindra, Muzani: Saya Bangga Pak Presiden Datang Dengan Baju Putih
- ·5 Penyebab Nasi Cepat Kuning di Rice Cooker
- ·Ini Daftar Sisa Hari Libur dan Long Weekend September
- ·Petugas Bandara Curi Barang
- ·Gantikan Kartu Kredit, Civitai Kini Terima Pembayaran Aset Kripto: Dari Ethereum hingga Shiba Inu!
- ·Longsor Tewaskan 19 Orang, Bahlil Ancam Tarik Kewenangan Tambang ke Pusat
- ·Sufmi Dasco Muncul di Tengah Ricuh Demo DPR: Pengesahan UU Pilkada Dibatalkan!
- ·Kopi Panas vs Kopi Dingin, Mana yang Lebih Sehat?
- ·Waspada 5 Gejala Khas Penyakit Jantung, Ada Bagian Tubuh yang Bengkak
- ·Awal Januari 2025 Puncak Liburan Nataru, Yogyakarta Favorit Wisatawan
- ·Berapa Banyak Kandungan Gula Dalam Madu?
- ·Tak Perlu Deodoran, Pakai 7 Daun Ini Bisa Menghilangkan Bau Badan
- ·Putih atau Kuning Telur untuk Turunkan BB, Mana yang Lebih Baik?
- ·Gebrakan Anies Sulap GOR Jadi Penampungan Tunawisma
- ·Sufmi Dasco Muncul di Tengah Ricuh Demo DPR: Pengesahan UU Pilkada Dibatalkan!
- ·Peringati Penyerangan Novel Baswedan, Pegawai KPK Lakukan Aksi ini...
- ·Kementerian PUPR dan OIKN Mulai Pembangunan Batch 2 di IKN
- ·Industri Kripto Kian Matang, Investor Bitcoin Tak Lagi Andalkan Hype
- ·Crazy Rich PIK Helena Lim Jalani Sidang Dakwaan Kasus Timah di Pengadilan Tipikor Jakpus
- ·Sespri Gubernur Papua 'Mangkir' dari Pemeriksaan
- ·Penyakit Apa Saja yang Bisa Disembuhkan dengan Minum Air Kelapa?
- ·Trump Siap Bertindak Sepihak Jika Tak Sepakat dengan Uni Eropa
- ·FOTO: Menengok Lahan Pertanian di Bawah Depo LRT Jakarta
- ·Eks Manajer Hotel Sarankan Tamu Tak Pakai Sampo Isi Ulang dari Hotel
- ·Ragam Metode Bedah dan Rekonstruksi Canggih Atasi Kanker Payudara