Tidur Miring ke Kiri atau ke Kanan, Mana yang Lebih Baik?
Tidur menjadi waktu yang tepat untuk beristirahat. Posisi tidur juga bisa berdampak pada kualitas istirahat yang didapat.
Sebuah studi pada tahun 2019 yang dilakukan para peneliti dari Curtin University menemukan, sebanyak 60 persen orang tertidur dengan posisi miring. Namun, mana yang lebih baik, tidur miring ke kiri atau kanan?
Dokter spesialis tidur sekaligus pendiri The Sleep Doctor Michael Breus mengatakan, tidur miring ke kanan dan ke kiri memiliki kelebihan serta kekurangannya masing-masing.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Breus menyebutkan, tidur miring ke kiri dapat meredakan heartburn akibat asam lambung yang naik. Hal ini terjadi karena sistem pencernaan bergerak dari kanan ke kiri.
"Usus besar membungkus perut kita dari sisi kanan ke kiri. Ke arah itu-lah makanan akan diserap oleh usus bagian bawah," jelas Breus, melansir Tom's Guide.
Tidur miring ke kiri, lanjut Breus, dapat memfasilitasi gerakan tersebut sekaligus membantu makanan untuk melewatinya.
Selain itu, tidur ke kiri juga dapat mengurangi dengkuran pada penderita sleep apnea. Posisi ini bahkan bisa lebih efektif dibandingkan tidur tengkurap.
"Tidur miring memaksa lidah jatuh ke depan dan menghindari sleep apnea," ujar Breus.
Secara keseluruhan, berikut manfaat tidur menyamping ke kiri:
- pencernaan yang lebih baik,
- menekan refluks asam lambung,
- mencegah dengkur,
- mencegah sleep apnea,
- sirkulasi yang lebih baik selama kehamilan.
Manfaat tidur miring ke kanan
![]() |
Tidur kanan juga pada dasarnya memiliki manfaat. Tapi tak seperti menyamping ke kiri, tidur miring ke kanan disebut hanya cocok untuk orang-orang yang punya masalah dengan jantung.
"Saya pikir ini [tidur miring ke kanan] lebih cocok untuk orang-orang dengan penyakit jantung," ujar Breus.
Studi menunjukkan, banyak orang dengan gagal jantung secara alami memilih untuk tidur menyamping ke kanan.
"Ekokardiogram pada penderita gagal jantung menunjukkan bahwa tidur miring ke kiri berdampak pada fungsi jantung dan berpotensi menyebabkan ketidaknyamanan," jelas Breus.
(asr/asr)(责任编辑:综合)
- ·Kasus Dugaan Korupsi Mantan Dirut Garuda, Saksi Sebut Sistem Total Care Program Lebih Efisien
- ·7 Buah Penurun Darah Tinggi, Penderita Hipertensi Wajib Tahu
- ·Mendagri Harap Polri Aktif Petakan Potensi Konflik Pemilu 2024
- ·Akhiri Pelarian, Bupati Tulungagung Serahkan Diri ke KPK
- ·Pemudik Arus Balik Siap
- ·Mencegah Perselingkuhan dalam Pernikahan Menurut Pandangan Islam
- ·Menjaga Harmoni Perbedaan, Termasuk Saat Ada yang Pindah Agama
- ·Marak Penipuan dan Calo Tiket, Pemerintah Perketat Pengawasan Konser Musik
- ·Lebih Baik Mandi Malam atau Pagi Hari?
- ·Prabowo Ajak Pengusaha China Perluas Investasi, Tekankan Komitmen Menuju Masa Depan Bersama
- ·Basuki Hadimuljono Ajak WNI di Uzbekistan Ikut Bangun IKN: Kami Welcome
- ·Rekomendasi Buah untuk Buka Puasa, Bikin Tubuh Segar dan Sehat
- ·Apple Tertekan: Ancaman Tarif Trump Guncang Pasar, Produksi iPhone Jadi Sorotan
- ·Wamen UMKM: Sinergi Jadi Fondasi Kuat Ekonomi Nasional di Tengah Ketidakpastian Global
- ·Jangan Sampai Ketinggalan, Saldo DANA Kaget Ratusan Ribu Menanti di Sini
- ·Stabilitas Rupiah Terkendali, Bank Indonesia Laporkan Tren Positif di Pasar Surat Berharga
- ·Pemuda Kota Malang Dukung Gibran Jadi Cawapres di Pemilu 2024, Ternyata Ini Alasannya!
- ·KPK Segel Ruang Kerja Wali Kota Blitar
- ·Wow, Setneg Sebut Banyak Pihak yang Bersurat Ingin Ikut Upacara HUT RI Ke
- ·Investor Asing Serbu IKN, Dua Konsorsium Siap Bangun 41 Tower Rusun dengan Skema KPBU