Fenomena Equinox Terjadi di Indonesia Hari Ini, Apa Dampaknya?
JAKARTA,quickq安卓手机版 DISWAY.ID -Indonesia kabarnya bakal menghadapi fenomena equinox pada hari ini, Senin 23 September 2024.
Equinox merupakan fenomena astronomi yang terjadi saat matahari berada di posisi atas garis khatulistiwa sehingga menyebabkan panjang siang dan malam yang sama di keseluruhan bagian Bumi.
Para ahli mengungkapkan bahwa fenomena equinox tidak secara langsung berdampak pada peningkatan serta perubahan suhu di Indonesia, karena faktanya tidak semudah itu.
Dijelaskan oleh Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) adanya equinox merupakan suatu fenomena yakni posisi semu matahari melewati garis ekuator.
BACA JUGA:Ribuan Personel Gabungan Disiagakan Amankan KPU Jakarta
Deputi BMKG, Guswanto mengatakan bahwa fenomena equinox sangat berkaitan erat dengan posisi titik semu matahari yang melintas di garis ekuator.
Selain itu dampak dari fenomena equinox yakni membuat matahari bersinar lebih bercahaya di wilayah ekuator, yang masih masuk ke Indonesia.
Namun, fenomena equinox tidak menyebabkan kenaikan suhu yang drastis sehingga masyarakat hanya akan merasakan panas yang lebih terik karena intensitas sinar matahari yang lebih kuat dibandingkan hari-hari biasa.
Berbeda dengan gelombang panas. Hanya panas terik harian saja, misalnya seperti saat ini, panas terik, tidak ada tutupan awan, maka sinar matahari maksimal, sehingga terasa menyengat sekali.
BACA JUGA: 3 Lokasi Pusat Data Nasional Diungkap Menkopolhukam: Dana Pinjaman dari Korea Selatan dan Prancis
Lebih lanjut, Guswanto menekankan bahwa peningkatan atau penurunan suhu harus diukur menggunakan alat seperti termometer dan tidak bisa hanya didasarkan pada sensasi atau perasaan.
Suhu yang dirasakan manusia atau feel-like temperature adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan sensasi panas yang mungkin lebih menyengat atau terasa gerah.
Ketidakhadiran awan juga membuat cuaca terasa lebih terik karena awan biasanya membantu menciptakan suasana yang lebih sejuk. Selain itu, rasa gerah yang dirasakan oleh masyarakat dapat dipengaruhi oleh kondisi kesehatan. Orang yang kurang sehat cenderung merasa lebih panas dibandingkan dengan mereka yang berada dalam kondisi sehat.
Guswanto menegaskan bahwa equinox tidak menyebabkan peningkatan suhu udara secara signifikan atau permanen, ia menyarankan masyarakat untuk tetap tenang dalam menghadapi fenomena equinox ini.
(责任编辑:探索)
- ·Gebrakan Penting Kapolda Fadil Sungguh Mengejutkan, Mohon Simak Baik
- ·Presiden Prabowo Tiba di Turki, Disambut Antusias Diaspora dan Mahasiswa Indonesia
- ·Alergi Kumat, Pria Brasil Habiskan Penerbangan di Toilet Pesawat
- ·Duka di Papua, 11 Jenazah Diduga Korban KKB Selesai Diserahkan ke Keluarga
- ·Kapolda Metro Jaya Bakal Copot Kapolsek Hingga Kapolres yang Tak Serius Lakukan Hal Ini...
- ·Benarkan Prabowo Bertemu Megawati, Dasco: Berlangsung 1,5 Jam, Suasana Pertemuan Hangat
- ·Lapar Fisiologis vs Lapar Emosional, Apa Bedanya?
- ·7 Makanan Ekstrem dari Seluruh Dunia: Enak atau Eneg ?
- ·Komisi II DPR RI Soroti Pembengkakan Anggaran HUT ke
- ·Jaga Kinerja, Produsen Alat Tulis BINO Fokus Perluas Produk dan Kanal Distribusi
- ·Mahasiswa Undip Terjun ke Desa, Peternak dan Petani Dilatih Manajemen Keuangan Hingga Bisnis
- ·SATSET! Besok, RUU TNI Akan Disahkan Menjadi UU dalam Rapat Paripurna DPR
- ·Menteri Ekraf Jelaskan Cakupan Kerja Sama Ekonomi Kreatif dengan Prancis
- ·Kecam Dokter PPDS Perkosa Anak Pasien, Puan: Ini Bentuk Pengkhianatan Serius
- ·Heboh Paskibraka Tak Boleh Berhijab Saat Pengukuhan, Menag Yaqut: Orang Pakai Jilbab Itu Hak
- ·Bursa Tanya Soal Volatilitas, Manajemen Emiten Ritel MDIY Beri Penjelasan
- ·Lapar Fisiologis vs Lapar Emosional, Apa Bedanya?
- ·7 Makanan Ekstrem dari Seluruh Dunia: Enak atau Eneg ?
- ·Pemerintah Resmi Terbitkan PP Kesehatan, Apa Saja yang Diatur?
- ·Kunjungan Presiden Macron ke Borobudur Tandakan Keseriusan Prancis Jadi Mitra Kembangkan Ekraf