Menteri Agama (Menag), Lukman Hakim Saifuddin, akhirnya memenuhi panggilan KPK sebagai saksi kasus dugaan suap dengan tersangka eks Ketum PPP, Romahurmuziy (Rommy).

"Saya memenuhi undangan KPK yang ingin meminta keterangan saya sebagai saksi dalam perkara yang sedang ditangani," ujarnya di Jakarta, Rabu (8/5/2019).

Pemanggilan itu, merupakan penjadwalan ulang karena Lukman absen saat panggilan sebelumnya. Menurut Lukman, kedatangannya sebagai bentuk tindakan kooperatif dengan proses hukum. Lukman mengatakan kedatangannya sebagai bentuk komitmen Kemenag untuk mendukung kelancaran proses kasus dugaan suap ini.

Baca Juga: KPK Harus Diperkuat, Tapi Bukan Berarti Tanpa Kontrol

"Yang terkait dengan materi perkara tidak pada tempatnya saya sampaikan di sini. Secara etis saya tidak pada tempatnya menyampaikan di sini sebelum saya menyampaikan secara resmi di hadapan penyidik," jelasnya.

Lukman sebelumnya pernah dipanggil KPK pada Rabu (24/4) namun tak bisa hadir hingga dijadwalkan ulang pada Rabu (8/5/2019).

• ·Dua Korban Kericuhan di Kampanye Prabowo, Lapor ke Polisi
• ·Bolehkah Tidur Setelah Sahur? Ternyata Ini Dampaknya bagi Kesehatan
• ·On Fire! Cak Imin Sindir Negara Abai Pada Petani: Tapi Ada Orang Punya Lahan 500 ribu Hektare
• ·Kasus Meninggal Akibat Wabah Campak di AS Bertambah
• ·Tugas ke India dan Lanjut ke Korsel, Mentan SYL Tidak Hadiri Panggilan KPK
• ·Komnas Perempuan: Kekerasan Perempuan Meningkat 10 Persen di 2024
• ·FOTO: Buka Puasa Bersama di Vihara Glodok, Rayakan Toleransi
• ·Kulit Bak Kilang Minyak? Bisa Jadi Makanan Ini Penyebabnya
• ·FOTO: Tuna Raksasa 276 Kg Terjual Rp21 Miliar di Jepang
• ·Hobinya Korupsi, Berapa Sih Harta Bupati Kudus?
• ·Bawaslu Temukan Masalah Distribusi Logistik Pemilu 2024 di Luar Negeri
• ·Anies dan Prabowo Tak Bersalaman Usai Debat, Begini Tanggapan Mereka
• ·Kota di Italia Keluarkan Aturan yang Larang Warganya Sakit
• ·Negara Eropa Destinasi Petualangan Terbaik Dunia, Paspor RI Bebas Visa
• ·Bareskrim Bongkar Kasus Love Scamming Via Tantan Hingga Tinder, Keuntungan Capai Rp50 Miliar
• ·Kaum Hawa Kritik Kebijakan Pemerintah di International Women's Day